23.9.09

Menjajagi Maunya Rakyat ?


Memilih Wakil Rakyat tentu tidak Otomatis Langsung Dapat Manfaat. Namanya juga Wakil dan Mewakilkan. Kecuali bila engkau telah di-ikat janji-janji dan uang pengikat. Maka engkau langsung dapat manfaat, meskipun hanya sesaat. 

Tapi masak iya, engkau wakilkan aspirasi dan harapan dengan menggadaikan harga diri begitu murah dengan uang recehan. Tahukah engkau bahwa untuk menjadi anggota wakil rakyat; DPR Pusat dibutuhkan
kurang lebih 150.000 suara. DPRD Provinsi dibutuhkan  kurang lebih 80.000 suara. DPRD Kabupaten dibutuhkan kurang lebih 20.000 suara . Inilah kesepakatan yang diatur Undang Undang.
Jadi, diperlukan berapa ratus juta dan berapa milyar uang pengikat untuk mendapatkan suara atau membeli kepercayaan rakyat ?
Sedang wakil rakyat itu semua di gaji oleh uang rakyat. Juga Presiden, Gubernur, Bupati, Camat, Lurah dan abdi Negara lainnya. Uang yang dihasilkan dari pendapatan daerah, pendapatan asli daerah dan pusat yang dikumpulkan dari masyarakat juga. Misalnya melalui pajak-pajak; dari pajak listrik, pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor, eksplorasi sumber daya alam dan pungutan-pungutan sah lainya yang berasal dari dana masyarakat itu sendiri untuk dikembalikan kepada masyarakat berupa layanan-layanan kesehatan, pendidikan, pembangunan jalan-jalan dll.

Tapi kalau itu yang engkau mau, ya monggo… asal jangan berharap kelak bahwa wakil rakyat bisa memikirkan dan melayani masyarakat. Karena berjuang mengembalikan modal uang pengikat saat pen-Caleg-an saja sudah memakan tenaga, pikiran, waktu yang bukan kepalang rumit dan laknat-nya.

Jadi kapan, wakil rakyat berjuang dan memikirkan masyarakat ? Benarkah masyarakat tidak perlu dipikirkan dan diatur dengan kebijakan dan undang-undang ? Padahal sebaik-baik engkau hidup adalah apabila ada diantara kalian segelintir orang yang mau berjuang memikirkan keadaan masyarakatnya. 


Begitu berat begitu mulia tugas wakil rakyat. Lantas, apakah hanya dengan menjadi wakil rakyat engkau akan menjadi orang yang paling mulia ? Tidak ! Bukankah di Era Pemerintahan SBY ini, penjara berjubel banyak di isi oleh para pejabat, mantan pejabat dan wakil rakyat ? Jadi harus bagaimana dong cara memilih wakil rakyat dalam Pemilu Legislatif ini…? Apa sich Legislatif  dan Caleg itu…? Ialah Calon Manusia Bijak. Dianggap bijak karena ia dianggap oleh masyarakatnya (bukan oleh dirinya sendiri) ‘paling’ faham membuat kebijakan, membikin peraturan-peraturan yang semua itu untuk kepentingan masyarakatnya. Masyarakat sudah maju, modern informasinya dan kritis berfikirnya, faham membedakan mana yang baik mana yang buruk dan mana yang mulia.   


Pilih calon-calon wakilmu yang baik-baik saja. Apapun Partai-nya, Ideologi Visi dan Misi baik maksudnya. Pilih orang-orang baiknya. Contreng namanya. Agar kita sama-sama menjaga dan menjadi diri yang Slamet, menjadi manusia mulia untuk membangun keluarga, masyarakat dan bangsa dalam bergaul lebih mendunia. Selamat di dunia. Selamat di akhirat. Urip sepisan mung dinggo glewehan, mung dingo dolanan…mung dingo iseng-isengan… Ajur mumur, Dul..Dul…